Senin, 18 Januari 2010

HasiL daur Ulang

Karya Seni Dari Puntung Rokok

Beritamaya.wordpress.com – Namanya Tom Deininger, dia adalah seorang seniman yang mampu mendaur ulang puntung rokok menjadi karya seni yang luar biasa. Lihat saja karya-karyanya ini.
tom-deininger001
tom-deininger002
tom-deininger003
tom-deininger004
Itulah contoh seniman yang kreatif, ide yang original, dan karya yang unik. Harga yang tinggi untuk sebuah karya seni.(sanji/environmentalgraffiti)

Perawata Karya Seni Rupa Lukisan

PERAWATAN KARYA SENI RUPA LUKISAN

Tindakan perawatan koleksi seni rupa dilakukan dalam rangka pemeliharaan dan perawatan koleksi yang meliputi kegiatan berikut:

Penyimpanan
Karya-karya seni rupa koleksi Galeri Nasional Indonesia sebagian besar di tempatkan di ruang penyimpanan (storage) yang sudah memenuhi persyaratan peyimpanan karya seni rupa karena ruang penyimpanan tersebut sudah dilengkapi dengan fasilitas mesin penyejuk ruangan, alat pengatur suhu udara, lemari kayu, panel geser, panel kawat dan panel kayu, serta dilengkapi juga dengan alarm system sebagai sarana pengamanannya.


Ruang simpan koleksi

Pendokumentasian
Pendokumentasian yang dilakukan di Galeri Nasional Indonesia adalah berupa Dokumentasi Pencatatan dan Dokumentasi Visual yang antara lain meliputi dokumentasi kegiatan, dokumentasi penerbitan dan dokumentasi koleksi.

Untuk dokumentasi koleksi Galeri Nasional Indonesia dilakukan dengan cara pembuatan catatan data dan informasi detail dari masing-masing koleksi(inventarisasi koleksi), pembuatan foto/slide tiap-tiap koleksi, pembuatan katalog koleksi, data-base dan CD-Rom.


Kegiatan pendokumentasian koleksi

Konservasi dan Restorasi
Perawatan atau konservasi terhadap karya-karya seni rupa koleksi Galeri Nasional Indonesia dilakukan melalui upaya-upaya penanggulangan dari kemungkinan terjadinya kerusakan koleksi, baik melaui upaya pencegahan (preventif care) maupun perawatan khusus (treatmen) terhadap koleksi yang sudah mengalami kerusakan.



Dalam hal perawatan ringan (instant conservation) dan perbaikan sederhana (instant restoration) dilakukan dengan cara membersihkan debu dan kotoran atau mengganti spanram dan pigura, tetapi untuk penanganan khusus, terutama terhadap koleksi yang mengalami kerusakan secara fisik, biotis dan kimiawi dilakukan dengan prinsip konservasi dan restorasi secara profesional. Galeri Nasional Indonesia memiliki Tim Ahli (Restorator/Konservator) dan ruang Laboratorium dengan perlengkapan yang relatif cukup memadai.




Proses Konservasi dan Restorasi

Contoh Hasil restorasi:
Laporan 81 - 21/KSr.2a
Judul karya: Balinese Girl Looking Through the Window (1957)
Ukuran karya: 75x90 cm Media Karya: C.minyak- kanvas

KONDISI BENDA SEBELUM DIRESTORASI

1. Kotor banyak debu yang melekat;
2. Varnish lama telah menguning;
3. Banyak cat di bagian kanan dan bawah terkelupas;
4. Kanvas bagian tepi agak rapuh;
5. Paku dan starples untuk melekatkan kanvas ke spanram berkarat merusak kanvas.

Karya sebelum di restorasi

KONDISI BENDA SETELAH DIRESTORASI

1. Dibersihkan dengan teknik kering (Vacum cleaner, kuas, dll):
2. Penguatan struktur kanvas dan cat dengan PVA sol;
3. Pembersihan kotoran yang melekat dan varnish yang menguning dengan pelarut: terpentine, alcohol dan white spiritus;
4. Penambalal bagian tepi kanvas yang berlobang dengan kain linen dan perekatnya Beva film;
5. Pemasangan kanvas kembali ke spanram;
6. Pendempulan bagian kanvas berlobang dilanjutkan pentusiran cat;
7. Revarnishing.

Karya setelah di restorasi



Ruang dan peralatan restorasi karya lukisan

Hasil Seni Karya


Seorang seniman Argentina memperkenalkan sebuah miniatur kapal yang keseluruhannya terbuat dari korek api. Miniatur kapal ini memiliki panjang lebih dari sepuluh kaki. Proyek ini dikerjakan selama lebih dari tujuh tahun dengan penuh detail.
Adalah Bernardo Sasasola yang mengerjakannya selama tujuh tahun enam bulan. Bahkan dia juga tidak percaya memiliki kesabaran sebesar itu.
Ribuan korek api dan ratusan jam digunakan oleh Bernardo untuk mengerjakan kreasi terkininya, yaitu miniatur kapal dengan panjang berkisar sepuluh kaki enam inchi.
Para pengunjung di galeri Buenos Aires takjub akan detail dari kapal tersebut. Semuanya ada di sana, mulai dari jangkar kapal hingga ke kemudi kapal dan jaring kapal.
Bernardo Casasola mengatakan,”Ketika saya ingin pergi ke suatu tempat, saya akan duduk diam dan membayangkan apa yang akan saya kerjakan. Saya merasakan sensasi yang sangat indah. Saya dapat ke mana saja di dunia ini, hanya bekerja dengan menggunakan korek api.”
Casasola mulai membuat rangka dengan korek api sejak berusia 13 tahun. Dengan semakin bertambahnya usia, rangka yang dibuat semakin besar dan semakin rumit.

Gitar, banjo dan biola yang dibuatnya sangat mengagumkan. Miniatur ini tidak dapat dimainkan, tetapi Casasola berkata dia dapat membuat alat-alat tersebut dari korek api.
Casasola berencana untuk membuat replica kapal Titanic sepanjang 33 kaki. “Saya memerlukan partner, seperti seorang co-pilot untuk F-1. Kali ini saya akan mencoba membuat Titanic. Saya berharap dapat menemukan orangyang tepat untuk membantu saya mewujudkan impian saya.”
Casasola berharap miniatur kapalnya akan menjadi miniatur kapal korek api terpanjang di dunia.
 
Copyright 2009 Seni Karya. Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress by Wpthemescreator
Blogger Showcase